Subliminal Messages

Subliminal MP3s Powerful Subliminal Messages

SELAMAT DATANG

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA KE SITUS KAMI, SEMOGA BERMANPAAT BAGI ANDA

Kamis, 09 Juni 2011

PENDIDIKANKU.COM: contoh study kasus PTK

PENDIDIKANKU.COM: contoh study kasus PTK

contoh study kasus PTK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah (Proses Identifikasi Masalah/ Laporan Case Study)
Mendeskripsikan binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain merupakan salah satu kompetensi dasar dari mata pelajaran bahasa Indonesia yang harus diajarkan kepada siswa kelas dua sekolah dasar dengan indikator-indikator: (1) menirukan gerak binatang tertentu, (2) meniru suara binatang tertentu (3) Menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci ( nama, ciri khasnya, suaranya, di mana hidupnya) dengan pilihan kata dan kalimat runtut, (4) Mencari binatang yang ada di lingkungan sekitar sekolah dan menuliskan ciri-cirinya, peneliti telah ajarkan dengan menggunakan teknik ceramah bervariasi dan memanfaatkan gambar-gambar (Depdiknas,2003:27). Adapun urutan pembelajaran sebagai berikut.
a. Kegiatan pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan diawali dengan berdo’a bersama, mengabsen siswa, mengecek pekerjaan rumah, memperingatkan cara duduk yang baik, menginformasikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti peneliti memperlihatkan gambar kucing kemudian mendeskripsikan ciri-ciri kucing secara rinci bahwa kucing itu bulunya macam-macam, kakinya empat, tinggalnya di rumah, peneliti berhenti sejenak untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Salah seorang siswa yang bernama Rizky bertanya, “Dimanakah tempat tinggal gajah?” peneliti menjawab pertanyaan siswa tersebut bahwa gajah itu tempat tinggalnya di hutan, kemudian peneliti kembali memperlihatkan gambar gajah, siswa mengamati gambar tersebut, peneliti menugaskan kepada siswa untuk menuliskan cirri-ciri dari binatang gajah. Setelah selesai salah seorang siswa diberi tugas untuk membacakan hasil pekerjaannya. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi tetapi tidak satu orang pun siswa yang mau bertanya, ini berarti pembelajarannya dianggap sudah selesai sesuai dengan program yang sudah direncanakan. Kemudian guru memberikan soal tes untuk mengukur pencapaian kemampuan belajar siswa. Tes perbuatan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut. 1) tirukan gerak binatang tertentu, 2) tirukan suara binatang tertentu, 3) jelaskan ciri-ciri binatang secara rinci ( nama, ciri khasnya, suaranya, dimana hidupnya ) dengan pilihan kata dan kalimat runtut, 4) mencari binatang yang ada di sekitar lingkungan sekolah dan menyebutkan ciri-cirinya.
c. Kegiatan akhir
Kegiatan akhir dilakukan dengan cara menyimpulkan materi pelajaran dan memberi tes kepada siswa. Selanjutnya peneliti menyiapkan instrument tes secara lisan sebagai berikut. Guru menampilkan gerak dari binatang dan seorang siswa diminta untuk meniru gerak kucing. Guru kemudian bertanya apa ciri-ciri binatang tersebut, bagaimana suaranya, di mana tempat hidupnya. Selanjutnya peneliti meminta dua orang siswa secara bergantian untuk meperagakan gerak binatang tertentu, menirukan suaranya, dan menyebutkan ciri-cirinya serta menyebutkan tempat hidupnya. Pada bagian akhir seorang siswa diminta memperagakan gerak seekor binatang, dan teman lainnya menebak nama binatang, menyebutkan ciri-cirinya, dan menyebutkan tempat hidupnya.
Hasil tes tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Siswa yang memperoleh nilai 8 satu orang, nilai 7 delapan orang, nilai 6 sepuluh orang, nilai 5 empat orang, dan nilai 3 tiga orang. Sehingga kalau dirata-ratakan, nilai rata-rata kelasnya sebesar 5,5 sedangkan nilai ketercapaian minimal (KKM) yang telah ditetapkan adalah 8,5 nilai-nilai tersebut menunjukkan adanya kesenjangan antara nilai yang dicapai siswa dengan nilai yang ditetapkan dalam KKM, yaitu sebesar 3. Dengan demikian KD ini gagal dicapai, dan harus diperbaiki.
Dari hasil analisis pencapaian nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya peneliti melakukan analisis dan refleksi terhadap pembelajaran ditemukan bahwa selama peneliti mendeskripsikan seekor binatang melalui gambar, sebagian kecil siswa menyimak deskripsi guru. Peneliti mengharapkan seluruh siswa konsentrasi menyimak deskripsi peneliti. Pembelajaran tersebut menyebabkan hasil belajar siswa rendah.
Deskripsi pembelajaran tersebut menunjukkan telah terjadi kegagalan dalam hasil belajar dan proses pembelajaran. Ketidakberhasilan tersebut merupakan masalah yang harus segera diatasi sebab pembelajaran mendeskripsikan binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan nyata.
Kemanfaatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, pembelajaran mendeskripsikan binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya sebagai dasar dalam mempelajari kompetensi-kompetensi dasar lainnya terutama kemampuan dalam berbicara mendeskripsikan objek. Kedua, pembelajaran mendeskripsikan binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dapat menumbuhkan pemahaman mengenai jenis-jenis binatang terutama binatang yang ada di lingkungan mereka. Pembelajaran juga akan bermanfaat untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap lingkungan khususnya binatang dan dapat memotivasi/ menumbuhkan sikap mengamati/ kritis terhadap keadaan/ lingkungan.

B. Teknik Pemecahan Masalah
Upaya untuk mengatasi kegagalan proses pembelajaran tersebut, peneliti mempelajari berbagai model pembelajaran maupun teknik pembelajaran yang menyenangkan, partisipatif, kreatif dan tidak menjemukan. Salah satu teknik pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut adalah teknik permainan.
Siswa SD kelas rendah masih menyenangi permainan dan menyanyi atau melakukan sesuatu yang menggembirakan. Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Sudjana, (2001:138) bahwa dengan penyajian teknik permainan yang baik akan menarik perhatian peserta didik hingga menimbulkan suasana yang mengasyikan tanpa menimbulkan kelelahan.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, peneliti merasa yakin bahwa pembelajaran mendeskripsikan binatang di sekitar akan menyenangkan, partisipatif, kreatif, dan tidak menjemukan bila pembelajaran menggunakan teknik permainan.
Pada pembelajaran menggunakan teknik permainan, peneliti memberikan gambar pada setiap kelompok. Setiap kelompok secara bergilir akan memperagakan gerak binatang tertentu. Kelompok lain menebaknya. Kelompok juga akan diberi kartu kata yang berisi tulisan suara binatang. Kelompok secara bergiliran memperagakan suara binatang dan kelompok lain menebaknya. Setiap kelompok juga akan mendapatkan gambar lingkungan tempat hidup binatang dan binatang-binatangnya untuk dijodohkan. Setiap kelompok mencari binatang yang ada di sekitar lingkungan sekolah dan menyebutkan ciri-cirinya.
Diharapkan melalui teknik permainan maka pembelajaran akan sesuai dengan karakteristik siswa SD kelas rendah yang masih menyenangi kegiatan bermain, sehingga peneliti melakukan penelitian tindakan kelas terhadap pembelajaran mendeskripsikan binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menerapkan dengan teknik permainan di Sekolah Dasar Negeri Cibeber Mandiri I kelas 2 dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Mendeskripsikan Binatang di Sekitar Melalui Teknik Permainan di SDN Cibeber Mandiri I Kelas 2”

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah sebagai pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut. Apakah pembelajaran mendeskripsikan binatang di sekitar melalui teknik permainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN Cibeber Mandiri I kelas 2?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa SDN Cibeber Mandiri I kelas 2 terhadap pembelajaran mendeskripsikan binatang di sekitar melalui teknik permainan.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi sekolah, peneliti dan guru-guru sebagai teman sejawat.
1. Manfaat bagi sekolah adalah sebagai sumbangan nyata bagi sekolah untuk pembelajaran mendeskripsikan binatang di sekitar melalui teknik permainan.
2. Manfaat bagi peneliti adalah sebagai pedoman dalam pembelajaran mendeskripsikan binatang di sekitar melalui teknik permainan
3. Manfaat bagi guru-guru sebagai teman sejawat adalah sebagai motivator bagi guru-guru di kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi untuk melakukan penelitian tindakan kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar